Mas Pa-eng

Aku Lali Nek Durung Mati. || Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe, Mung kadang-kadang ngedumel sithik.

Gambar Pekan Ini

Gambar Pekan Ini
Gambar berdasarkan mood yang muncul.

Subscribe and Follow

Instagram

recent posts

Ads

Contact Form

Flickr Images

Pendapatmu tentang blog ini?

Top Style

[4] [Tali Rasa] [one] [Tali Rasa]

Popular Posts

Top Slide

[5] [true] [slider-top-big] [Slider Top]

Cobalah untuk Memperkecil Ukuran Dirimu

| No comment


Anggaplah kau sedang menderita. Sampai-sampai beranggapan kalau kau orang paling malang sedunia. Penderitaanmu itu bisa jadi disebabkan oleh pengkhianatan atau putus relasi, bisa juga oleh prestasi yang kunjungi terbeli atau kegagalan yang tidak bisa dihindari. 

Untuk meyakinkan diri dan mendapatkan pembenaran dari orang lain, kau kurang-kurangi porsi makanmu, kau tambah-tambahi jatah tidurmu, dan yang lebih asik lagi kau parau-parakan suaramu. Sehingga kau betul-betul yakin kaulah orang paling menderita di dunia, dan orang di sekitarmu yang tertipu oleh pencitraanmu itu ikut-ikutan membenarkan kegilaanmu. 

Menderita itu keren, karena menderita adalah salah satu indikasi promosi adanya kenaikan pangkat yang disodorkan kepada kita. Saya pun teringat pada salah seorang teman yang mengajak saya berfikir sedikit terjungkir. Kita frustasi karena terlalu besar ekspektasi, padahal kaya itu bukan sebab dari kerja keras, pintar juga bukan sebab dari belajar. Kaya adalah anugerah Yang Mahakuasa dan pintar pun demikian. Sedangkan kerja keras adalah tugas kemanusiaan, begitu juga dengan belajar.

Saya pernah mengikuti timeline di twitter. Kalau kau sedang menderita, begitu kata twips, berdirilah di pantai dan tataplah lautan, lantas kau akan merasakan ternyata permasalahan kita tidak lebih dahsyat dari ombak yang menghantam karang. Kalau kau putus cinta, berdiskusilah dengan ahli astronom, sehingga kau sadar ternyata permasalahanmu hanyalah debu kecil di antara milyaran bintang.