karena kita sudah berada di ujung
;sangat ujung
maka tidak pernah ada sepi
yang terpenting adalah kenyamanan seperti anak kecil yang mendekap erat ayahnya untuk menghindari dari amukan temannya.
Saat ini hentakan waktu terdengar lebih keras dari pada puluhan tahun lalu, begitu pula dengan pekerjaan yang menindih kepala menjadi pengeras suara dari jeritan-jeritan tagihan dan dead-line.
Saat tidur pun
Tidak ada yang nyenyak kecuali bayang-bayang.
Aku rindu dengan kemalasanku
di tengah sawah pukul setengah sepuluh
menertawakan kerbau yang bermandikan lumpur
sedangkan aku
menguk kopi
di bawah pohon kelapa.
2014
Ya mesti wong mau masuk syurga yo soro kok harus melewati pjembatan sirotol mustakim yang seperti rambut dibelah tujuh.
Post a Comment