Kumpulan Puisi Jokpin |
Oleh: Joko Pinurbo
Di sebuah mandi kumasuki ruang kecil di senja tubuhmu.
“ini rumahku,” kau menggigil. Rumah terpencil.
Tubuhmu makin montok saja.
“Ah, makin ciut,” kau bilang, “sebab perambah liar
berdatangan terus membangun badan
sampai aku tak kebagian lahan.”
Ke tubuhmu aku ingin pulang.
“Ah, aku tak punya lagi kampung halaman,” kau bilang.
“Di tubuh sendiri pun aku cuma numpang mimpi
dan nanti mungkin numpang mati.”
Kutelusuri peta tubuhmu yang baru dan kuhafal ulang
nama-nama yang pernah ada,
nama-nama yang tak akan pernah lagi ada.
“Ini rumahku,” kautunjuk haru sebekas luka di tilas tubuhmu
dan aku bilang: “Semua tinggal kenangan.”
Di sebuah mandi kuziarahi jejak cinta di senja tubuhmu.
Pulang dari tubuhmu, aku terlantar di samping waktu.
Post a Comment