[Untuk Sanggar Saktah]
kau pernah meringkuk dalam kebencian
ditendang dengan makian
terguling di atas lahan keputus asaan
bahkan saat orang lain mendapat penghargaan
mereka terpuruk tanpa harapan
Hingga akhirnya jiwamu menemukan sebuah rumah
yang hanya digunakan untuk Berhenti Sejenak
lalu kau menyusun cinta dan cita
membelakangi layar kehidupanmu yang gelap
dan dari gelap pandangan manusia kau berteriak
menunjukkan kesejatian hidup
menyentak kekhawatiran
menyulam cahaya tepat di depan mata
tak peduli kau menetaskan air mata
tak peduli mereka meneteskan air mata
seperti terlahir kembali
kau belajar berjalan dan berbicara
hingga akhirnya kau bisa berlari dan bernyanyi
B. Lampung, 4 Agustus 2010
SUKA,,
:D
Dan semoga segera berkarya kembali.
Post a Comment