matari timur lembut menyapa bumi setelah semalam tersirami embun
Seperti selembar selendang yang menghangati kulit setelah diterpa dingin
lalu desiran ombak, pegunungan, burung-burung, rerumputan
bernyanyi menyambut datangnya kehangatan
seperti anak kecil yang bersenandung ceria menyambut ibu dalam pelukan
kutatap matari dalam tatap matamu
memberi kesejukan yang telah lama kutunggu
matari timur yang mengganti dingin dengan kehangatan
seperti anak kecil itu aku pun merasa telah jatuh dalam dekapan
ah, ingin kuambil secercah cahayamu untuk menerangi
ada gubuk kecil dalam sanubari yang tak terterangi
jalan menuju ke sana sedikit berliku
butuh energi dan waktu
dahulu ada yang ingin kuajak singgah mampir ke sana
karena kuberjalan terlalu cepat ia pun tertinggal, tersesat, entah pergi ke mana
atau mungkin aku jalan terlalu pelan
sehingga aku tertinggal dan ia berjalan penuh kegirangan kehilangan arah dan tujuan
Ruang Sunyi, 24 Oktober 2012
Post a Comment